Mengawali tahun pelajaran baru, tahun 2018-2019, Biku Nyanabhadra selaku ketua yayasan Pendidikan Buddhis Sekolah Tri Ratna memberikan pengarahan kepada para guru dan karyawan pada Sabtu, 21 Juli 2018. Beliau menegaskan bahwa sebagai guru, kita harus mendidik dengan disertai hati, meskipun tegas dan disiplin, tetapi tetap dengan cinta kasih dan welas asih dalam mendidik siswa. Ibarat pepatah “The best Teacher teach from the heart, not from the book”.
Selain itu, Biku Nyanabhadra juga memaparkan beberapa program yang disampaikan kepada guru dan karyawan, seperti:
- Program guru berkaitan dengan “membaca, mengajar, dan menulis.
- Memberi ruang pada siswa perihal critical thinking dan creative thingking, jangan malah mematikan
- Mindfulness based ethics, yaitu senyum, sapa, sopan, dan santun.
- Pelaksanaan kegiatan berkesadaran “stop – breath – relax – smile”.
- Menciptakan lingkungan bervegetarian untuk mendukung praktik welas asih dan mengurangi efek perubahan iklim.
- Mengurangi penggunaan plastik (living with less plastic) seperti; membawa tas belanja sendiri, botol minum sendiri, tempat makan sendiri, tidak memakai tas plastik, tidak memakai sedotan, dan lain-lain.
Di penghujung acara, Biku Nyanabhadra juga memberikan kata-kata mutiara dari Charles Darwin sebagai inspirasi, yaitu “it is not the strongest of the species that survives, nor the most intelligent that survives. It is one that is most adaptable to change.” Bukan orang yang kuat atau yang pintar yang mampu bertahan, tetapi yang mampu beradaptasi, mampu menyesuaikan dan belajar memperbarui dirilah yang mampu bertahan.
Comments